Selasa, 24 Agustus 2021

Guru Honorer di Makassar Digaji Rp8 Ribu Per Jam: Kemelaratan di Negara Merdeka?

Gambar: Ilustrasi Guru Mengajar/harianbhirawa


Makassar - Indonesia adalah salah satu negara yang telah dijuluki sebagai negara yang merdeka. Konon katanya, merdeka adalah pembebasan dari segala hal, sehingga penduduknya sejahtera. Namun, jika melihat kondisi kehidupan masyarakatnya saat ini, untuk mencapai kata makmur atau sejahtera pun tak mampu. 

Pasalnya, ada satu kasus yang hingga kini masih menjadi pusat keprihatinan dari berbagai pihak, yakni nasib guru honorer, yang harus berjuang dengan mempertaruhkan waktunya demi bisa membiayai kehidupan sehari-hari.

Rp8000 Per Jam Layakkah Disebut Gaji?

Sosok guru honorer di Sekolah yang ada di kota Makassar, yakni Novi, sudah hampir 7 tahun dirinya berstatus sebagai guru honorer. Sedari awal dirinya mengaku belum pernah mendapatkan gaji yang layak. Gajinya dibayar perjam dengan harga murah, serta tanpa ada fasilitas yang diberikan. Separuh waktu hanya ia gunakan untuk mengabdi, tanpa adanya kepastian upah yang layak. Rp8000 per jam, layakkah disebut gaji?

Sudah hampir 7 tahun saya jadi guru, sejak lulus dari kuliah sampai sekarang menjadi profesi guru honorer, saya belum pernah mendapatkan dan merasakan gaji yang layak. Kalau cuman Rp8000 per jam layakkah disebut gaji? Apalagi kalau hanya 3 atau 4 jam saja kami ngajar setiap minggu,” ungkap Novi, saat dikonfirmasi, Selasa (24/8/2021).

Mengeluarkan keringat, menghabiskan waktu dengan berdiri berjam-jam, berpoteh-poteh menjelaskan teori yang harus dipelajari terlebih dahulu setiap malamnya sebelum diajarkan kepada peserta didik, bahkan rela mengorbankan pekerjaan rumah demi pengabdian di sekolah. Namun, feedback yang diberikan tidak seimbang dengan perjuangan. Bahkan sangat jauh dari apa yang diharapkan. Masih layakkah, jika para guru honorer seperti Novi merasakan pelik seperti ini di negara yang sudah merdeka ini?

Dijanji Kenaikan Gaji

Sudah banyak informasi yang bertebaran, dengan bertajuk kenaikan gaji bagi honorer. Mendengar hal itu, adalah sebuah kado terindah bagi guru honorer. Namun, kembali kita melihat, bahwa informasi yang berseliweran, hanyalah semacam lelucon. Bagaimana saya tidak mengatakan demikian, kenaikan gaji yang ada di lintas pikiran saya adalah, kenaikan gaji yang mampu memberi kehidupan yang layak bagi para guru. Namun faktanya? Oh tidak. Informasi yang berseliweran hanya sekadar jebakan pencitraan semata.

Gaji dengan kenaikan Rp5000 per jam, belum mampu membayar jerih payah, serta cucuran keringat para guru honorer. Apalagi di tengah keadaan saat ini, yang hampir semua barang serta bahan yang digunakan dalam kehidupan terus mengalami peningkatan harga. Lalu, apa yang membedakan antara gaji seperti biasa, dengan gaji yang konon dinaikkan Rp5000? Timbul pertanyaan, sadarkah para otoriter saat membuat kebijakan terkait hal itu? Mungkin saja mereka sadar saat menuliskan kebijakan itu, namun lupa memahami kondisi rakyatnya.

“Ya kalau naiknya sampai ratusan ribu Alhamdulillah. Tidak usah sehari, seminggu naik seratus ribu sudah lumayan. Sekarang apa-apa (barang) mahal. Kita makan satu hari, tiga kali. Jadi kalau satu kali makan Rp10 ribu di kali tiga, sudah berapa itu. Terus naiknya honor Rp5000, lah kalau begitu anak saya mau saya kasih makan apa. Untung saja saya punya suami, dan untungnya kerja. Kalau tidak, saya tidak tahu mau bagaimana,” jelasnya.

Kalau mendengar keluhan para guru honorer, rasanya sangat menyayat hati. Terpukul pastinya, karena ingin membantu, namun kita juga lagi kesusahan. Kita masih susah, kita masih butuh akan uluran tangan dari para pembuat kebijakan untuk bagaimana bisa memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat, terkhusus para guru honorer. Pelik yang dirasakan guru honorer nyata adanya. Padahal, tanpa mereka generasi Indonesia tidak bisa menjadi siapa-siapa. Pengorbanannya sangatlah terang-terangan, namun balasannya tak kunjung menuai keterangan (kepastian).

Kemelaratan di Negara Merdeka?

Begini rasanya hidup di negara merdeka. Para pemangku kebijakan bekerja di ruang AC, dingin, bersih, kursi berputar, makan disediakan, bahkan gaji yang diperoleh pun melebihi kata layak. Jika kita menoleh ke para guru honorer yang masih merasakan sakit di negara yang merdeka. Sakit yang dimaksudkan adalah mereka harus berjam-jam berdiri, memikirkan banyak kepala, bercucuran keringat karena tempat kerja yang panas, tak bisa merasakan dinginnya AC dan juga nikmatnya kursi yang berputar.

“Saya tidak butuh hidup kaya, yang saya mau hanyalah kehidupan yang layak, dengan gaji yang sesuai dengan apa yang saya kerjakan. Tidak usah banyak-banyak, yang jelas kebutuhan kami terpenuhi. Tapi jangan juga Rp5000. Bahkan saya juga tidak merasakan adanya kenaikan gaji itu, di tempat saya mengajar saya cuman dibayar Rp8000 per jam. Satu minggu saya dapat 5 jam. Jadi sebulannya saya dapat kisaran Rp160.000. Kira-kira kalau begitu cukupkah untuk satu bulan. Nelangsa ya jadi guru honorer. Terkadang saya kasihan sama diriku, tapi ya mau bagaimana lagi,” ujarnya, sembari memberikan makan pada anak semata wayangnya.

Keterpurukan dan kemelaratan di negara Indonesia masih nampak jelas. Kondisi-kondisi seperti halnya kesejahteraan guru honorer sebenarnya sangat perlu diperhatikan. Karena jasa mereka sangat besar bagi kelangsungan generasi bangsa. Seharusnya para guru honorer bisa diberikan perhatian khusus, tanpa harus berkoar-koar terlebih dahulu untuk menyampaikan aspirasinya. 

Saat ini yang dibutuhkan oleh negeri adalah kobaran semangat pemangku kebijakan untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya, bukan memberikan penindasan dengan tidak memberikan hak yang layak dan sesuai dengan jerih payah yang telah dilakukan oleh rakyat untuk negara. Maasyarakat, Guru Honorer serta pemangku kebijakan harus bisa bersatu demi Indonesia yang sejahtera. Sejahteranya Indonesia bergantung pada kesejahteraan penduduknya, termasuk masyarakat dan para guru honorer yang hingga saat ini masih merasakan kemelaratan di negara yang Merdeka ini.

Senin, 08 Juni 2020

Part (1) Sepucuk Kisah Remaja Banyak Halu


Haluuuu. Aku Devi. Udah taukan kalau namaku Devi, hihi. Yang baca ini pasti udah tau aku siapa dan sedang menjalani hubungan dengan siapa, ya kann? Hihi. Kalau ada yang belum tau, dan mau tau gih monggo baca dikit tentang aku, dia dan kisah kami.

Namanya hubungan tak pernah jauh dari pertengkaran. Kadang berbeda paham, berbeda kata yang terucap pun mampu membuat pertengkaran muncul. 

Namanya Ainun. Terkesan nama wanita, namun dia lahir sebagai jantan perkasa (wkwk). Yaa, dia lelaki. Lelaki yang saat ini bersamaku. Tinggi, kurus, putih, dan berkacamata, sosok yang kukenal disaat ku sedang patah hati kala itu. Dia datang menegurku, untuk memulai kisah baru.


Dia sangatlah pemarah. Dia suka marah, ketika melihat wanitanya tersakiti oleh siapapun itu. Dia akan marah ketika wanitanya tak bersikap lembut padanya. Dan dia akan marah ketika wanitanya merasa ingin menyerah. Sikap pemarahnya yang membuatku nyaman, Hihi. Maaf yah agak Lebay sih.

Humoris. Hidupnya penuh canda tawa. Selalu membuat orang disekitarnya merasa nyaman saat bersamanya. Sosok yang terlihat amat sukar untuk memperlihatkan masalah hidupnya. 

Terbilang dewasa, karena umurnya pun telah tua (hihi). Seorang bapak kedua saat ini bagiku. Selalu menasehatiku saat ku sedang melakukan kesalahan. Seorang kakak, yang ketika adiknya butuh bantuan ia mampu membantunya. Dan ia juga mampu menjadi seorang sahabat yang bisa menampung segala keluh kesahku.

Gimana, udah tau rasanya jadi aku? Udah bisa menebak gimana kisah hubunganku dengannya? Haha oke lanjut...

Aku menjalani hubungan bersamanya udah hampir 2 tahun, hihi (Cicil motor udah lunas kali yaa. Dan dalam perjalanan hubungan kami, itu gak mulus, banyak lubang yang kita lewati hingga bisa bertahan sampai saat ini (bayangin jalan raya guys).

Lika-liku kami lalui. Walaupun kadang sukar tuk melogikakan. Namun, tingkat kemampuan memahami menggunakan perasaan lebih tinggi dibandingkan ego kita berdua. 

Aku terkesan jutek, cuek namun sayang (hihiw). Yah fakta, kadang cewek sayang tapi gengsi aja buat mempraktekin. Boro-boro mempraktekin, ngungkapin aja susah banget hihi. 

Namun, sesering-seringnya kita bertengkar, berantem, beradu mulut, gak pernah tuh sampai mengakhiri hubungan. Kenapa? Karena rasa sayang kita lebih besar dari semuanya. 


Komitmen udah ada. Kita gak akan ninggalin pasangan kita, kecuali pasangan kita selingkuh. Yapsss,, sampai saat ini kita masih setia kok. Setiap tikungan ada,upss (haha). Gak ah, serius kok kita setia hihi.

Aku yang salah, dia yang minta maaf. Dia yang salah, dia yang minta maaf. Aku marah, dia yang minta maaf. Dia marah, dia juga yang minta maaf, hahaha. Aku egois, tapi aku ngakak juga sih, kok ada yah orang yang sesabar itu, heran dehh😂😂

Udah dulu ahhh.. 
Lanjutannya nnti aja yaa😂

Jumat, 17 Januari 2020

Nuansa Alam Ruang Terbuka Mall Nipah Makassar

Mall Nipah merupakan salah satu mall yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan. Mall ini bisa dibilang merupakan mall yang baru saja diresmikan. Nipah memiliki ruang yang kunjung yang cukup luas, dengan 5 Lantai (retail), 10 Lantai (Office Building), dan 1 lantai Basement ( Parkiran).

Mall Nipah ini sendiri bertempat di Jalan Perintis Kemerdekaan. Tempatnya sangat strategis dan sangat mudah ditemukan ketika pengunjung ini mengunjungi Mall tersebut. Mall Nipah merupakan salah satu Mall unik yang ada di Makassar.

Mall yang terbilang cukup luas, namun kali ini penulis hanya akan menuliskan suasana pada lantai 1 tepatnya Atrium Mall Nipah. Keunikan yang menjadi pembeda antara Mall Nipah dengan mall lainnya yakni ada pada di lantai ini yakni di Atrium.

Seperti yang tertera pada paragraf sebelumnya, salah satu lantai Mall Nipah yang sangat penulis kagumi yakni pada lantai 1 Atrium. Tatanan indah berbagai toko dengan kondisi kebersihan yang sangat terjaga.  Bisa dibilang Atrium merupakan ruang terbuka yang ada di Mall Nipah. Nuansa Alam yang memancarkan keindahan sehingga penulis dan pengunjung yang berkunjung ke Mall Nipah merasa nyaman akan tatanan ruang yang ada dalam Mall tersebut.
Gambar : Pepohonan nan hijau indah di Atrium Mall Nipah
Pepohonan yang tumbuh hijau, dengan pancaran sinar matahari yang terang, membuat pengunjung serasa berkunjung langung ke  2 alam, yakni alam tertutup dan juga alam terbuka. Sangat tak terbayangkan bagi pembaca yang belum mengunjungi Mall Nipah. Pasti pembaca merasa aneh dengan hal tersebut, dengan Mall yang biasanya merupakan tempat tertutup namun kali ini ada mall yang tampil beda dibanding mall lainnya. Inilah yang dikatakan unik tapi nyata adanya.

Selain pepohonan Mall Nipah juga menambahkan keindahan pepohonan dengan berbagai kolam air. Beberapa kolam yang ada di atrium Malla Nipah merupakan kolam yang berisikan ikan-ikan emas yang memiliki beraneka warna. Sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan yang sangat indah. Apalagi ketika anak-anak yang diajak berkunjung ke Mall Nipah, otomatis mereka akan senang dengan adanya ikan-ikan yang memiliki warna yang bervariasi.
Gambar : Foto panaroma ruang terbuka bernuansa alam yang indah.
Jujur saja, penulis baru pertama kali memasuki Mall Nipah pada saat penulis mengikuti kompetisi kepenulisan blog yang diadakan oleh komunitas literasi Pecandu Aksara. Baru pertama kali berkunjung saja penulis sudah sangat merasa nyaman berada dalam Mall Nipah ini sendiri, apalagi kalau tiap hari, bayangkan.

Keindahan yang bernuansa alamnyalah yang membuat saya jatuh hati dan nyaman berada didalam Mall Nipah. Kebersihan yang sangat terjaga serta keramahan para pekerja yang ada di Mall tersebut juga sangat baik. Sungguh, nyaman tercipta memang berawal dari hal kecil yang biasa tak diperhatikan.

Saat penulis berkunjung, penulis juga melihat beberapa orang yang mengunjungi Mall Nipah sangat bahagia dan kemungkinan besar mereka merasakan juga apa yang penulis rasakan. Senyum sumringah dari mereka  yang penulis simpulkan bahwa mereka nyaman akan keindahan yang diciptakan oleh Mall Nipah.
Gambar : Foto Mall Nipah dengan Pepohonan serta Kolam Ikan dengan warna yang bervariasi.
Jejeran pohon yang tumbuh hijau di samping kolam renang yang bersih nan indah. Dilengkapi dengan tempat duduk yang disediakan tidak lain hanyalah untuk pengunjung agar bisa menikmati suasana alam diruang tertutup tapi sebenarnya juga terbuka. Mengapa penulis mengatakan demikian? Karena Mall Nipah tertutup namun pancaran sinar cahaya matahri bisa menembus langsung ruang dalam Mall Nipah.

Tidak ada kata menyesal ketika berkunjung ke Mall Nipah. Selain beberapa keindahan yang ia tampilkan, Mall Nipah ini juga merupakan mall baru dengan fasilitas yang sangat lengkap. Berbagai toko dengan masing-masing produk terjual disana, salah satunya yakni produk kecantikan yang banyak sekali peminatnya, khususnya bagi para wanita yang ingin selalu terlihat cantik saat ingin berkunjung ke berbagai tempat. Berkunjung ke Mall Nipah misalnya.

Yah, untuk kali ini penulis hanya bisa menuliskan apa yang penulis rasakan. Penulis sangat ingin berkunjung ke Mall Nipah lagi,hmm. Ingin rasanya berkunjung ke Mall Nipah lagi. Ohiya, Pasti pembaca ingin membuktikan apa yang saya tuliskan kan? Oke, semoga rasa ingin tahu kalian, bisa membawa kalian berkunjung kesana dan merasakan kenyamanan seperti apa yang penulis rasakan.

Sabtu, 29 Desember 2018

Kegregetan Yang HAQIQI



FINAL
MATA KULIAH ETIKA JURNALISTIK ISLAM
Assalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatu,puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena hikmah dan karunianya saya masih bisa mengikuti atau mengerjakan tugas final ini. Untuk chapter 1 saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Devi Trisnawati. Saya berasal dari masamba. Saya lahir di Sukadamai,28 Agustus 2000. Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Saya keturunan darah merah haha. Saya terlahir sederhana dan saya ingin menjadi orang yang bisa merubah kesederhanaan ini dengan kemewahan hahah,apakah. Andai pembaca tahu,saya ini memiliki cita-cita sebagai pengusaha dan pegawai bank bukan wartawan. Tapi apalah daya,ketika mendaftar tes SBMPTN saya di takdirkan lulus di UIN Alauddin Makassar dengan jurusan Jurnalisik di pilihan ketiga. Awalnya saya sempat tidak mau mengambilnya,namun bapak saya berkata bahwa jurusan itu tidak pasti menentukan masa depan kita. Setelah mendengar kalimat itu saya langsung termotivasi untuk melanjutkan dan mengambil jurusan ini. Karena di era sekarang ini banyak sekali kita lihat sarjana-sarjana yang menganggur. Bahkan tetangga saya jurusan ekonomi seperti jurusan yang saya inginkan sekarang dia hanya dirumah,kalau ditanya kok tidak cari kerja? Jawabannya masih tunggu panggilan. Huffftt,sekarang betul-betul jurusan tidak menentukan nasib. Yang menentukan nasib itu skil. Biar orang tittle apapun itu kalau tidak punya skill,sama saja bilang tidak ada masa depannya,maksudnya pekerjaan yang bagus-bagus didapat. Tapi setelah saya menjalani dan mencoba beradaptasi dengan jurusan jurnalistik ini saya sangat nyaman dan bahagia. Karena memang saya sebenarnya orangnya suka menulis dan cocok sebagai jurnalistik. Setidaknya saya punya skill kan?hahaha. Saya sangat bangga di jurnalistik,karena dengan berada di jurnalistik banyak yang kenal saya karena tulisan-tulisan saya sekarang sudah beredar dimana-mana,eakkk hahaha. Saya aktif sebagai blogger dan saya juga sudah magang di PT Tajuk Utama sebagai reporter,in syaa Allah berkah,aamiin. Hahaha mungkin cukup sekian pengalaman saya hahaha,lebih dan kurangnya nanti dibicarakan di belakang hahaha.
Chapter 2. Suka Duka Belajar Etika Jurnalistik Islam dengan Pak Suf Kasman. Oke begini kisahnya. Dari awal pak Suf masuk ke kelas,orangnya memang sangat mengasyikkan. Apalagi saat-saat materi itu di bubuhi tanda tanya,duhhh saya serasa tegang,takut ditunjuk,wkwk. Tapi setiap saya ditanya alhamdulillah saya selalu bisa menjawabnya. Jujur,saya orangnya pendiam dan sangat pemalu. Saya akan banyak bicara apabila saya ditanya,jika saya tidak ditanya sampai tahun depan,sampai tahun depan pula saya akan diam,hahaha canda. about pak Suf? Pak Suf adalah dosen terter hahaha. Dosen yang bikin greget pas ngajar haha. Paling suka bikin tegang dan akhirnya malah bikin penasaran akan persoalan yang sudah dijawab namun pak Suf hanya mengatakan “APA NA KANA?” hahaha apalah daya kami sekelas hanya bisa sabar hahaha. Pak Suf itu setiap pertemuan dan setiap ada persoalan yang di gantung beliau hanya bilang semua akan di bongkar dipertemuan 15. Dan akhirnya pas pertemuan 15 semua terbongkar,dan kami sekelas pun merasa lega karena telah mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama ini hanya di gantung oleh pak Suf hahaha. Beliau adalah dosen pertama yang bisa buat mahasiswa merasa sangat Tegang,Greget dan super penasaran hahaha. 


About Mata kuliah EJI. Mata kuliah EJI sebenarnya tidak terlalu seru,tapi karena dosen mata kuliahnya seru,jadi matkulnya juga terasa mengasyikkan,hahaha bukan gombal loo,kenyataan. Saran untuk pak Suf Kasman hehe tingkatkan kehumorisannya pak. Jangan hilangkan metode pembelajaran dengan membuat mahasiswa merasa penasaran dan penuh tanda tanya haha,buat mahasiswa lebih greget pak,hahaha. Mungkin cukup sekian karangan bebas untuk melengkapi tugas final mata kuliah EJI saya,seperti yang saya tuliskan tadi,lebih dan kurangnya nanti dibicarakan di belakang haha,saya Devi ucapkan terima kasih pak Suf sudah bisa buat kami GREGET.
Tamat...

Senin, 24 Desember 2018

Suka Duka dalam dunia persahabatan

Hallu gaisss
Kenalin namaku Dela. Aku kuliah di salah satu Universitas Negeri di Makassar. Aku masih semester 1. Eh,disini aku mau ceritain suka duka bersahabat,hehe pengalaman. Jadi begini,di kampus aku punya sahabat. Geng dengan nama "Girls" haha. Kami beranggotakan 3 orang yakni Ica,Ani dan aku sendiri. Kami dekat sejak pendaftaran ulang di kampus. Kami cari tanda tangan KRS oleh Dosen Pembimbing Akademik juga sama-sama. Dan pada akhirnya penentuan kelas kami pun juga di tempatkan di kelas yang sama. Perasaan senang yang tiada duanya,bisa bersama-sama sahabat. Seiring berjalan waktu,hubungan kami sangat akrab. Kemana pun kami selalu bersama. Naik motor gotik,bahkan ke wc kami bertiga haha. Jujur kami bertiga memiliki sidat yang beda. Ica sifatnya moodnya itu kadang baik kadang juga gak baik. Kalau Ani dia itu cerewet,suka tiba-tiba nangis sendiri,tapi orangnya care. So kalau aku sih orangnya pendiam,tapi suka ngambek dan paling cemburuan,hahah najis yah.

Hari itu matkul sudah usai,kami gak langsung pulang. Seperti biasa,kami pergi ke kos Ica untuk masak dan dimakan bersama. Sumpah baru aja begini kayak bahagia kan,hahah. Se usai kami makan,kami ngantuk dan tidur. Kami tidur juga sama-sama.
Pernah pada waktu itu aku menginap di kos Ica,disitu Ani juga nginap dan kami pun bertiga,sumpah keluarga baru yang bahagia hahaha.

Suatu malam,saat aku menginap di kos Ica,kami pergi ke Pantai Losari. Entah rasa bahagia yang tak pernah kurasakan,keluar malam bersama sahabat,makan sama-sama dan tak lupa selfie sama-sama hahaha.

Lanjut cerita,setelah tiga bulan kami bersama,entah apa yang membuat kami terpecah. Awalnya pada matkul Dakwah aku duduk sejajar dengan mereka. Tapi mereka tak menghiraukanku,mereka lebih asyik berbicara dengan Lidya. Lidya itu ada salah satu mahasiswa di kelas kami. Nah begitupun dengan hari-hari kedepan semua terasa berubah drastis. Waktu itu kita bertiga makan tanpa Lidya,tapi apa mereka seperti acuh tak acuh padaku. Seketika pulang,mereka pun meninggalkanku. Mungkin readers bisa tau bagaimana,dan apa yang saya rasakan. Okey lanjut cerita,hari selanjutnya jurusan kami mengadakan Camping,dulu waktu adakan camping pertama kami bertiga semangat menyiapkan barang-barang sama-sama. Tapi kali itu tidak,mereka menyiapakan barang-barang memang bertiga,tapi bukan dengan saya,namun dengan Lidya.

Sepulang dari camping,suasana masih sama. Aku sendiri dan mereka bertiga. Saat itu teman aku bilang kalau saya lupdar. Terus aku cuman ketawa saja,haha. Dalam hati aku berkata haha kalian gak tau aja apa yang aku rasakan. Setelah matkul selesai,aku pun langsung pulang. Ketika sampai di rumah aku buka hp,dan liat story WA mereka yang sedang jalan ke Mall. Hati hancur,sedih,Luka namun bahagia juga,seketika itu pula air mataku jatuh hanya karena mereka.
Okelah sudah itu aja dulu,haha😘

Kalian pasti tau kan apa yang penulis rasakan. Sedih,Luka,tapi bahagia karena melihat sahabat tercinta bisa tersenyum bahagia meskipun bukan bersama kita,FaKeSmiLe😂
Pesan nih buat kalian,kalau memang kalian gak bisa buat sahabat kalian bahagia,setidaknya jangan buat dia mengeluarkan air mata kesedihan.

Jumat, 07 Desember 2018

Tangisan Haru Keluarga korban Pembunuhan tragis di Papua

Tangisan Haru Keluarga Muh.Fais,korban Pembunuhan tragis di Papua

Makassar-Dipastikan M.Fais putra warga dari Perumnas Sudiang Jl.Takalar Raya Kelurahan Laikang,Kecamatan Biringkanaya  telah  menjadi korban penembakan tragis oleh Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB)  Tepat pukul 19.33 telah tiba di kediamannya.

Telah di ketahui bahwa Alm Faisal Putra merupakan salah satu anak dari 3 bersaudara. Alm memiliki 2 anak yang masih belita.

"Kasiannya,padahal korban baru-baru pulang ini dari Papua mau ji bertemu dengan 2 anaknya" Ungkap Pak Nurr salah satu tetangga korban.

Korban diantar kekediaman dengan menggunakan mobil ambulance dan dikawal oleh pasukan TNI & POLRI.

Diketahui bahwa korban di tembak tanpa alasan saat masuk waktu istirahat. Korban bukan hanya dari Makassar saja,bahkan ada 2 korban dari Toraja yang telah di jemput oleh keluarganya di Bandara Sultan Hasanuddin dan 1 korban lagi dari Gowa belum di bawa ke kampung halaman.(Jum'at 7/12/2018)

Penulis
Devi Trisnawati
Jurnalistik
UIN Alauddin Makassar

Selasa, 06 November 2018

Bawakan Kuliah Umum "Andi Mariattang,S.SOS Menyinggung Masalah Citra Politik"

Romang Polong-Gowa Rabu,7 November 2018, Kuliah Umum mengenai "PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK DI INDONESIA DEWASA INI"

Dalam Rangka Milad ke-53 UIN Alauddin Makassar mengadakan kuliah umum bersama Andi Mariattang,S.SOS. (anggota DPR RI Fraksi PPP), Prof.Abd.Rasyid Masri,M.SI.,M.M. (Dekan FDK UIN Alauddin Makassar), Haidir Fitrah Siagian(Dosen Jurusan Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Alauddin  Makassar) Sebagai Moderator Acara & Mahasiswa dari 2 Jurusan yang ada di Fakultas Dakwah & Komunikasi Yakni Jurusan Jurnalistik dan Ilmu Komunikasi.

Menurut Ibu Andi Mariattang Seorang jurnalis itu harus banyak berlatih menulis. Menulis status di Sosmed misalnya,namun status-status yang dapat memberikan informasi.

Komunikasi politik itu cenderung bersifat informasi politik,yang di sampaikan oleh orang-orang yang berjiwa politik.

Tujuan Komunikasi Politik itu sebenarnya adalah citra diri baik politis maupun pejabat-pejabat lainnya dalam sebuah instansi. Karena masyarakat melihat seseorang melalui citra dari politis-politis sehingga kepercayaan bisa tumbuh didalam diri masyarakat.

Kualitas seseorang itu sangat ditentukan oleh proses komunikasi politik itu sendiri. Kebanyakan sekarang instansi sangat membutuhkan konsultan Komunikasi untuk menyalurkan ke Publik. Komunikasi sangat harus memiliki pendekatan Proximity agar komunikasi terjalin secara efektif agar tidak mencipatakan opini Publik. Karena politisi yang cerdas itu sbenarnya harus dapat melihat situasi yang bersifat empati dan Simpati.

Blogger Jurnalistik

Guru Honorer di Makassar Digaji Rp8 Ribu Per Jam: Kemelaratan di Negara Merdeka?

Gambar: Ilustrasi Guru Mengajar/harianbhirawa Makassar - Indonesia adalah salah satu negara yang telah dijuluki sebagai negara yang merdeka...